Sunday 29 November 2015

Teknik Sipil Pengukuran Pakai Alat Theodolit/To

Membaca Rambu Ukur

Seperti dijelaskan sebelumnya, rambu ukur berfungsi sebagai alat bantu dalam menentukan beda tinggi dengan menggunakan pesawat sipat datar , rambu ukur biasanya terdiri dari beberapa jenis, antara lain seperti gambar 24 di bawah ini.

Rambu Interval 5 mm  

Rambu Interval 10 mm



 
 

Untuk mendapatkan ketinggian suatu titik, diperlukan data dari suatu rambu bacaan ukur tersebut, lihat contoh hasil bacaan rambu ukur di bawah ini:






Ditanya:


a. Berapa  t (beda tinggi)
b. Berapa d (jarak optik)

Untuk menyelesaikan hal di atas, juru ukur/surveyor harus dapat melaksanakan pembacaan rambu dengan pesawat. Cara mendapatkan BA (benang atas), BT (benang tengah), BB (benang bawah) adalah 

sebagai berikut :


 


Dari contoh diatas, maka dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan angka didepan koma, (0,000) harus berpatokan pada keberadaan benang atas (ba), benang tengah (bt), benang bawah (bb), pada tiap-tiap kolom 10 cm. Melihat contoh diatas, bila ba = 0,875, berarti nilai yang menjadi patokan adalah satu angka didepan koma dan belakang koma, 0,8. Pembacaan rambu kebenarannya sangat diperlukan dalam menghasikan hasil yang tepat supaya beda tinggi dan jaraknya mendekati kebenaran sesuai data di lapangan



Pengukuran beda tinggi ada tiga cara.
1. Pengkuran beda tinggi bila pesawat di atas titik
2. Pengkuran beda tinggi bila pesawat di antara 2 titik
3. Pengkuran beda tinggi bila pesawat di luar 2 titik









 

No comments:

Post a Comment