Wednesday 9 December 2015

Obat Sakit Jantung, Diabetes, dan Darah Tinggi Yang Belum Banyak Diketahui

Penyakit jantung, diabates atau kencing manis, dan darah tinggi merupakan jenis penyakit yang paling banyak diderita masyarakat Indonesia. Hal ini dipengaruhi oleh pola makan yang tidak sehat, serta kebiasaan buruk seperti rokok, minuman soda, dan berlebihan dalam mengkonsumsi gula.


Tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan dan untunglah Tuhan menyediakan berbagai pengobatan alternatif seperti salah satunya yang kami share ini.

Bagi anda penderita penyakit jantung, kencing manis, dan darah tinggi silahkan mencoba tips berikut. Tips ini kami dapat dari Ustaz Sharhan Syafie yang berhasil mengobati penyakit jantung, kencing manis, dan darah tinggi.

Bahan dan Cara Menyiapkannya:


  • Siapkan sebuah kelapa muda yang dalamnya masih lembut
  • ditambah 3 batang serai yang sudah diketuk/geprek,
  • tambah 7 biji halba,
  • lalu panaskan dan minum airnya.
  • Konsumsi ramuan ini 2 hari sekali, jadi misalkan anda punya 7 buah kelapa muda maka itu cukup untuk 14 hari konsumsi.

Selamat mencoba, insya Allah bila dijalankan sesuai petunjuk peluang kesembuhannya 80% bisa sembuh.

SHARE tips penting ini kepada rakan anda di facebook agar mudah terbaca oleh mereka yang menghidap sakit jantung, kencing manis dan darah tinggi.


Keterangan: Halba biasa juga disebut klabet/kelabat biasa digunakan untuk bikin kare, kelabat bisa di dapatkan / di beli di toko bumbu-bumbu.

Silahkan kunjungi juga halam kami dibawah ini :  

http://kumpulblogger.com/editblog.php?r=55930690467357633

Tuesday 8 December 2015

Peresmian Mushola Nur Hidayah Dusun Duluk Arai Pelayang Raya

Pada Hari Tgl. 06 Desember 2015,  Mushola NUR HIDAH Desa Pelayang Raya Dusun Lubuk Arai RT.04 telah diresmikan pada jam 14.20 wib dihadiri terutama para undangan beserta Bpk. Kades Desa Pelayang Raya beserta anggota dan diliputi tokoh masyarakat setempat.

Dibawah ini dokumentasi acara dilaksanakan ;


 

Persiapan Pemasanga Tenda TPS 2 di Desa Peayang Raya Dusun Lubuk Arai

Hari ini Tanggal 08 Desember 2015 Panitia Persiapan Pemilu Tanggal 09 Desember 2015 Serentak, dibawah ini beberapa foto dokumentasi pelaksanaanya.
Walaupun Dusun Lubuk Arai Sedang Ditimpa Benca Alam Tanah Longsor, namun semangat untuk Pilkada besok tetap bersemangat demi kelancaran.

Hari Kedua Evakuasi Tanah Longsor Dilokasi Desa Pelayang Raya 2015

BAB I

PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang

Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Akibat tumbukan antara lempeng itu maka terbentuk daerah penunjaman memanjang di sebelah Barat Pulau Sumatera, sebelah Selatan Pulau Jawa hingga ke Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara, sebelah Utara Kepulauan Maluku, dan sebelah Utara Papua. Konsekuensi lain dari tumbukan itu maka terbentuk palung samudera, lipatan, punggungan dan patahan di busur kepulauan, sebaran gunung api, dan sebaran sumber gempa bumi. Gunung api yang ada di Indonesia berjumlah 129. Angka itu merupakan 13% dari jumlah gunung api aktif dunia. Dengan demikian Indonesia rawan terhadap bencana letusan gunung api dan gempa bumi. Di beberapa pantai, dengan bentuk pantai sedang hingga curam, jika terjadi gempa bumi dengan sumber berada di dasar laut atau samudera dapat menimbulkan gelombang Tsunami.



Jenis tanah pelapukan yang sering dijumpai di Indonesia adalah hasil letusan gunung api. Tanah ini memiliki komposisi sebagian besar lempung dengan sedikit pasir dan bersifat subur. Tanah pelapukan yang berada di atas batuan kedap air pada perbukitan/punggungan dengan kemiringan sedang hingga terjal berpotensi mengakibatkan tanah longsor pada musim hujan dengan curah hujan berkuantitas tinggi. Jika perbukitan tersebut tidak ada tanaman keras berakar kuat dan dalam, maka kawasan tersebut rawan bencana tanah longsor.

B.   Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan di atas maka kami merumuskan masalah yang perlu ditanggulangi sebagai berikut :
1) Faktor apa saja yang menyebabkan bencana tanah longsor ?

2) Bagaimana upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari terjadinya bencana tanah longsor ?



BAB II

PEMBAHASAN

A.   Pengertian Tanah Longsor
Tanah longsor atau dalam bahasa Inggris disebut Landslide, adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut: air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.

B.   Jenis - jenis Tanah Longsor
Ada 6 jenis tanah longsor, yakni: longsoran translasi, longsoran rotasi, pergerakan blok, runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan rombakan. Jenis longsoran translasi dan rotasi paling banyak terjadi di Indonesia. Sedangkan longsoran yang paling banyak memakan korban jiwa manusia adalah aliran bahan rombakan.

1. Longsoran Translasi
Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.
2. Longsoran Rotasi
Longsoran rotasi adalah bergerak-nya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung.

3. Pergerakan Blok
Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga longsoran translasi blok batu.
4. Runtuhan Batu
Runtuhan batu terjadi ketika sejum-lah besar batuan atau material lain bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi pada lereng yang terjal hingga meng-gantung terutama di daerah pantai. Batu-batu besar yang jatuh dapat menyebabkan kerusakan yang parah.

5. Rayapan Tanah
Rayapan Tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir tidak dapat dikenali. Setelah waktu yang cukup lama longsor jenis rayapan ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke bawah.
6. Aliran Bahan Rombakan
Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh air. Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng, volume dan tekanan air, dan jenis materialnya. Gerakannya terjadi di sepanjang lembah dan mampu mencapai ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempat bisa sampai ribuan meter seperti di daerah aliran sungai di sekitar gunung api. Aliran tanah ini dapat menelan korban cukup banyak.

C. Gejala Umum Tanah Longsor
Gejala-gejala umum yang biasanya timbul sebelum terjadinya bencana tanah longsor adalah :
Ø   Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing.
Ø   Biasanya terjadi setelah hujan
Ø   Munculnya mata air baru secara tiba-tiba
Ø   Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan

D.  Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Tanah Longsor
Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar daripada gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.

1.  Hujan
Ancaman tanah longsor biasanya dimulai pada bulan November karena meningkatnya intensitas curah hujan. Musim kering yang panjang akan menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar. Hal itu mengakibatkan munculnya pori-pori atau rongga tanah hingga terjadi retakan dan merekahnya tanah permukaan.

Ketika hujan, air akan menyusup ke bagian yang retak sehingga tanah dengan cepat mengembang kembali. Pada awal musim hujan, intensitas hujan yang tinggi biasanya sering terjadi, sehingga kandungan air pada tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat.
Hujan lebat pada awal musim dapat menimbulkan longsor, karena melalui tanah yang merekah air akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral. Bila ada pepohonan di permukaannya, tanah longsor dapat dicegah karena air akan diserap oleh tumbuhan. Akar tumbuhan juga akan berfungsi mengikat tanah.

2.  Lereng terjal
Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong. Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor adalah 180 apabila ujung lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar.

3.  Tanah yang kurang padat dan tebal
Jenis tanah yang kurang padat adalah tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2,5 m dan sudut lereng lebih dari 220. Tanah jenis ini memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor terutama bila terjadi hujan. Selain itu tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek terkena air dan pecah ketika hawa terlalu panas.

4.  Batuan yang kurang kuat
Batuan endapan gunung api dan batuan sedimen berukuran pasir dan campuran antara kerikil, pasir, dan lempung umumnya kurang kuat. Batuan tersebut akan mudah menjadi tanah bila mengalami proses pelapukan dan umumnya rentan terhadap tanah longsor bila terdapat pada lereng yang terjal.

5.  Jenis tata lahan
Tanah longsor banyak terjadi di daerah tata lahan persawahan, perladangan, dan adanya genangan air di lereng yang terjal. Pada lahan persawahan akarnya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah terjadi longsor. Sedangkan untuk daerah perladangan penyebabnya adalah karena akar pohonnya tidak dapat menembus bidang longsoran yang dalam dan umumnya terjadi di daerah longsoran lama.

6.  Getaran
Getaran yang terjadi biasanya diakibatkan oleh gempabumi, ledakan, getaran mesin, dan getaran lalulintas kendaraan. Akibat yang ditimbulkannya adalah tanah, badan jalan, lantai, dan dinding rumah menjadi retak.

7.  Susut muka air danau atau bendungan
Akibat susutnya muka air yang cepat di danau maka gaya penahan lereng menjadi hilang, dengan sudut kemiringan waduk 220 mudah terjadi longsoran dan penurunan tanah yang biasanya diikuti oleh retakan.

8.  Adanya beban tambahan
Adanya beban tambahan seperti beban bangunan pada lereng, dan kendaraan akan memperbesar gaya pendorong terjadinya longsor, terutama di sekitar tikungan jalan pada daerah lembah. Akibatnya adalah sering terjadinya penurunan tanah dan retakan yang arahnya ke arah lembah.

9.  Pengikisan/erosi
Pengikisan banyak dilakukan oleh air sungai ke arah tebing. Selain itu akibat penggundulan hutan di sekitar tikungan sungai, tebing akan menjadi terjal.

10.  Adanya material timbunan pada tebing
Untuk mengembangkan dan memperluas lahan pemukiman umumnya dilakukan pemotongan tebing dan penimbunan lembah. Tanah timbunan pada lembah tersebut belum terpadatkan sempurna seperti tanah asli yang berada di bawahnya. Sehingga apabila hujan akan terjadi penurunan tanah yang kemudian diikuti dengan retakan tanah.

11.  Bekas longsoran lama
Longsoran lama umumnya terjadi selama dan setelah terjadi pengendapan material gunung api pada lereng yang relatif terjal atau pada saat atau sesudah terjadi patahan kulit bumi. Bekas longsoran lama memilki ciri :
Ø  Adanya tebing terjal yang panjang melengkung membentuk tapal kuda
Ø  Umumnya dijumpai mata air, pepohonan yang relatif tebal karena tanahnya gembur dan subur
Ø  Daerah badan longsor bagian atas umumnya relatif landai
Ø  Dijumpai longsoran kecil terutama pada tebing lembah
Ø   Dijumpai tebing-tebing relatif terjal yang merupakan bekaslongsorankecil pada longsoran lama
Ø   Dijumpai alur lembah dan pada tebingnya dijumpai retakan dan longsoran kecil.
Ø  Longsoran lama ini cukup luas.
12. Adanya bidang diskontinuitas (bidang tidak sinambung)Bidang tidak sinambung ini memiliki ciri :
Ø   Bidang perlapisan batuan
Ø   Bidang kontak antara tanah penutup dengan batuan dasar
Ø   Bidang kontak antara batuan yang retak-retak dengan batuan yang kuat
Ø   Bidang kontak antara batuan yang dapat melewatkan air dengan batuan yang tidak melewatkan air (kedap air).
Ø   Bidang kontak antara tanah yang lembek dengan tanah yang padat
Ø  Bidang-bidang tersebut merupakan bidang lemah dan dapat berfungsi sebagai bidang luncuran tanah longsor.

13. Penggundulan hutan
Tanah longsor umumnya banyak terjadi di daerah yang relatif gundul dimana pengikatan air tanah sangat kurang.

14. Daerah pembuangan sampah
Penggunaan lapisan tanah yang rendah untuk pembuangan sampah dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan tanah longsor apalagi ditambah dengan guyuran hujan, seperti yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Leuwigajah di Cimahi. Bencana ini menyebabkan sekitar 120 orang lebih meninggal.
BAB III

PENUTUP

A.  Kesimpulan
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor adalah air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.
Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Konsekuensi dari tumbukan itu maka terbentuk palung samudera, lipatan, punggungan dan patahan di busur kepulauan, sebaran gunung api, dan sebaran sumber gempa bumi.

B.  Saran
Ada beberapa tindakan perlindungan dan perbaikan yang bisa ditambah untuk tempat-tempat hunian, antara lain :

Ø Perbaikan drainase tanah (menambah materi-materi yang bisa menyerap). 

Ø Modifikasi lereng (pengurangan sudut lereng sebelum pembangunan) 

Ø Vegetasi kembali lereng-lereng. 

Ø Beton-beton yang menahan tembok mungkin bisa menstabilkan lokasi hunian.

Selain itu ada hal-hal yang harus diketahui untuk menghindari bencana tanah longsor adalah :
Ø Jangan mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng bagian atas di dekat pemukiman

Ø Buatlah terasering (sengkedan) [ada lereng yang terjal bila membangun permukiman

Ø Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah melalui retakan.
 

   Dibawah beberapa ini Gambar Dokumentasi Kejadian pada Tanggal 07 Desember 2015 di Desa Pelayang Raya Dusun Lubuk Arai RT.04 Kec. Sungai Bungkal Kota Sungai Penuh Kerinci Jambi, Pukul. 12.45 Wib jam istrirahat siang.

Team Viever